Sabtu, 10 April 2010

TIPE DATA, VARIABEL DAN OPERATOR

Pada bagian ini kita akan mempelajari tipe data, variabel, operator dan ekpresi. PHP mengenal 3 macam representasi data yaitu integer, floating dan string. Kita juga akan mengenal ekspresi yang merupakan gabungan dari variabel dan operator.

Identifier
Identifier dalam PHP terdiri dari function, variable dan classes. Identifier memiliki aturan penulisan sebagai berikut:
1. Harus dimulai dengan huruf atau under_score (_).
2. Tidak boleh menggunakan tanda baca.
3. Identifier adalah case sensitive, kecuali fungsi yang telah disediakan oleh PHP.
4. Variabel ditandai dengan tanda dollar ($).
5. Nama fungsi yang dibuat tidak boleh sama dengan nama fungsi yang telah tersedia dalam bahasa PHP.
6. Diharapkan nama fungsi yang dibuat tidak sama dengan nama fungsi yang telah ada dalam PHP.

Contoh-contoh penulisan identifier:
Benar Salah
mahasiswa mahas!swa
_barcelona -barcelona
if98 98if
ac_milan ac-milan

Tipe Data
PHP mengenal tiga macam tipe data: integer, floating point dan string. Floating point lebih dikenal dengan nama double. Tipe data double selalu dalam bentuk desimal. Penulisan string diawali dengan tanda petik ganda (“) atau tanda petik tunggal (‘).
Contoh-contoh penulisan tipe data yaitu sebagai berikut:
Tipe Data Contoh
Integer $jumlah = 10;
$nilai = -5;
Double $skor = 90.00;
$bunga = 12.50;
String $sekolah = “amikom”
$dosen = “Mas Bhe”


Variabel
Dalam setiap bahasa pemrograman, pasti akan kita temui konsep variabel. Variabel adalah sebuah tempat untuk menyimpan data yang nilainya dapat berubah-ubah. Tidak seperti dalam bahasa-bahasa pemrograman lain yang mengharuskan kita untuk mendeklarasikan variabel terlebih dahulu, variabel dalam PHP tidak harus dideklarasikan sebelum variabel tersebut digunakan.



Menggunakan variabel lokal dan global


/*fungsi-fungsi yang menggunakan variabel lokal dan global*/
function printKlub($NamaKlub)
{
print("Klub idolaku adalah $NamaKlub
\n");
}

function MitraSby()
{
/*mendefinisikan variabel lokal*/
$NamaKlub = "Mitra Surabaya";
printKlub($NamaKlub);
}

function Persija()
{
/*mendefinisikan variabel lokal*/
$NamaKlub = "Persija";
printKlub($NamaKlub);
}

function Forever()
{
/*menggunakan variabel global*/
global $NamaKlub;
printKlub($NamaKlub);
}

/*variabel global*/
$NamaKlub = "AC Milan";
Forever();
MitraSby();
Persija();
Forever();
?>



Dalam script ini terdapat contoh penggunaan variabel lokal dan global. Variabel lokal hanya akan berjalan di dalam fungsi yang mendefinisikan variabel tersebut. Variabel global digunakan jika anda ingin variabel tersebut memberikan nilai sama dalam setiap blok program yang dibuat. Untuk memberikan nilai variabel digunakan tanda sama dengan (=).

Konstanta
Konstanta adalah variabel yang nilainya tetap. Konstanta hanya diberi nilai pada awal program dan nilainya tidak pernah berubah selama program berjalan. PHP telah mendifinisikan beberapa konstanta misalnya: PHP_VERSION yaitu konstanta yang memberikan informasi tentang versi PHP yang digunakan. Selain konstanta yang telah disedikan oleh PHP kita dapat membuat konstanta sendiri dengan standar penulisannya yaitu:
Define(“nama konstanta”,”nilai konstanta”);
Contoh penggunaan konstanta:


Menggunakan konstanta


define("SEKOLAH", "AMIKOM YOGYAKARTA");
print(SEKOLAH);
?>


Tidak ada komentar:

Posting Komentar