Sabtu, 10 April 2010

FUNGSI DALAM PHP

FUNGSI DALAM PHP

Peranan fungsi sangat berguna dalam program yang akan kita buat. Dengan penggunaan fungsi program yang kita buat akan mudah dibaca dan tidak perlu menuliskan perintah yang sama berkali-kali. Fungsi bisa menggunakan argumen dan bisa juga tanpa argumen.

Membuat Fungsi
Dalam pembuatan program seringkali kita membutuhkan sekumpulan perintah yang akan digunakan berkali-kali. Hal ini dapat kita hindari dengan menggunakan subrutin. Subrutin adalah sekumpulan perintah yang diberi nama dan kemudian dapat kita panggil sewaktu-waktu. Dalam pemrograman dikenal dua macam subrutin, yaitu prosedur dan fungsi.
Perbedaan antara kedua macam subrutin ini adalah, fungsi mengembalikan nilai tertentu, sedangkan prosedur tidak. Bahasa PHP hanya mengenal perintah untuk membuat fungsi, yaitu function. Kita dapat membuat prosedur dengan mengunakan perintah yang sama tapi tidak dengan menggunakan perintah return. Perintah return digunakan untuk mengembalikan nilai tertentu. Standar penulisan fungsi adalah:
Function nama_fungsi(argumen)
{
kode perintah
}

Dibawah ini contoh penggunaan fungsi. Contoh yang pertama tidak menggunakan perintah return sedangkan yang kedua menggunakan perintah return, perhatikan perbedaan yang nampak pada hasilnya.

Contoh program tanpa perintah return


Membuat fungsi tanpa perintah return


function amikom()
{
print("www.amikom.ac.id,
portal kampus nomor 1 di Indonesia");
}

amikom();
?>




Contoh program dengan perintah return


Membuat fungsi dengan perintah return


function cetak_tebal($input)
{
$teks = "";
$teks .= "$input";
$teks .= "
";
return($teks);
}
print("Kalimat ini belum dicetak tebal
\n");
print(cetak_tebal("Kalau yang ini sudah dicetak tebal"));
?>



Fungsi dengan Argumen
Argumen adalah suatu nilai tertentu yang dimasukkan ke dalam sebuah fungsi. Secara default sebuah argumen bersifat pass by value, yang berarti hanya nilainya saja yang dibutuhkan sehingga nilai pada variabel tersebut tidak mengalami perubahan. Perhatikan contoh berikut:
Contoh 1.


Fungsi dengan argumen pass by value


function XpangkatY($X, $Y)
{
if($Y == 0)
{
$hasil = 1;
}
elseif($Y > 0)
{
$hasil = $X;
for($I = 1;$I < $Y; $I++)
{
$hasil *= $X;
}
}
elseif($Y < 0)
{
$hasil = 1;
for($I = 1;$I < $Y; $I ++)
{
$hasil /= $X;
}
}

return($hasil);
}

print(XpangkatY(2,10));
?>




Contoh 2.


Fungsi dengan argumen


function cetaktebal($kata)
{
print("" . $kata . "");
}
print("Baris ini belum dicetak tebal
\n");
cetaktebal("Baris ini sudah dicetak tebal, khan ?….");
?>



Selain argumen yang telah dijelaskan diatas, ada juga yang bersifat pass by reference, yang digunakan ketika kita ingin mengubah nilai sebuah argumen. Untuk membuat argumen pass by reference kita akan menggunakan karakter “&” di depan nama argumennya. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut:


Fungsi dengan argumen pass by reference


function konkat(&$unit)
{
$unit .= "tempat orang kuliah berdasi";
}
$kata = "AMIKOM ";
konkat($kata);
print($kata);
?>



Fungsi Rekursif
Adalah fungsi yang memanggil dirinya sendiri secara berulang-ulang. Rekursif merupakan konsep yang agak sulit dipelajari. Untuk itu kami memberikan contoh berikut ini dengan harapan dapat dimengerti oleh rekan-rekan semua:


Fungsi Rekursif


function cekInteger($nilai)
{
if($nilai > 1)
{
return(cekInteger($nilai - 1));
}
elseif($nilai < 0)
{
return(cekInteger((- 1)* $nilai - 1));
}
else
{
if(($nilai > 0)and ($nilai < 1))
{
return("Bukan");
}
else
{
return("Tepat");
}
}
}
print("Apakah 0 bilangan Integer ? " . cekInteger(0). "
\n" );
print("Benarkah 5 bilangan Integer ? " . cekInteger(5). "
\n" );
print("Apakah -5 juga bilangan Integer ? " . cekInteger(-5). "
\n" );
print("Bagaimana dengan 2.5 bilangan Integer ? " . cekInteger(2.5).
"
\n" );
?>



Tidak ada komentar:

Posting Komentar